Mataram, 7/8 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan pembahasan APBD Perubahan (APBD-P)
2012, sebelum lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah, 19-20 Agustus
mendatang.
"Tidak boleh terus tertunda, targetnya sebelum
lebaran sudah ada pembahasan APBD-P itu," kata Wakil Ketua DPRD NTB
Suryadi Jaya Purnama, di Mataram, Selasa, ketika menjelaskan pembahasan
APBD-P NTB 2012 yang terkesan telat dibanding tahun sebelumnya.
Ia mengatakan, Badan Musyawarah (Banmus) DPRD NTB baru menyusun jadwal
sidang pembahasan APBD Perubahan itu, karena juga baru diajukan Gubernur
NTB TGH M Zainul Majdi.
Dokumen pengajuan pembahasan APBD-P NTB 2012 baru dikirim ke pimpinan DPRD NTB, pada Senin (6/8).
"Tapi diyakini akan dapat berjalan sesuai rencana, yakni penetapan APBD
Perubahan setelah 21 hari pembahasan di gedung DPRD NTB. Kira-kira,
pekan kedua September 2012 sudah ada penetapannya," ujarnya.
Suryadi menambahkan, pembahasan APBD-P NTB 2012 itu juga relatif bersamaan dengan pembahasan rancangan APBD NTB 2013.
Saat ini dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) untuk APBD NTB 2013 sudah hampir rampung.
"Nanti pembahasannya relatif bersamaan, namun rampungnya beda-beda.
Mohon dukungan semua pihak agar dapat terlaksana secara baik, aman dan
lancar," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Rosiadi Sayuti mengatakan, pihaknya
meningkatkan nilai anggaran pembangunan untuk program unggulan daerah
pada rancangan APBD Perubahan 2012.
"Anggaran untuk program
unggulan ditingkatkan dalam APBD Perubahan 2012 agar target pertumbuhan
ekonomi dapat tercapai," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian besar
anggaran belanja langsung dimanfaatkan untuk beragam program unggulan,
seperti percepatan infrastruktrur jalan dan lanjutan program unggulan 3A
(Absano, Akino dan Adono), serta agribisnis sapi, jagung dan rumput
laut (pijar).
Absano merupakan akronim dari angka buta aksara
nol, Adono akronim dari angka "drop out" nol, dan Akino akronim dari
angka kematian ibu nol.
Pada APBD Murni 2012, lebih dari 30
persen total anggaran belanja langsung dialokasikan untuk program
unggulan, yang berdampak langsung pada pengurangan anggaran sekitar
20-30 persen dari jatah tahun lalu pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) non-unggulan.
"Pada APBD Perubahan 2012, anggaran
untuk program unggulan ditingkatkan lagi, terutama di bidang kesehatan
karena masih banyak kasus gizi buruk," ujarnya.
Diharapkan,
implementasi berbagai program unggulan yang didukung anggaran memadai
itu dapat mendongkrak perekonomian daerah menuju kemajuan yang berarti.
APBD NTB Murni 2012 ditetapkan sebesar Rp2,24 triliun lebih, yang
mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding APBD perubahan 2011
yang mencapai Rp1,65 triliun lebih.
APBD NTB 2012 sebesar
Rp2,241 triliun lebih itu dijabarkan dalam 300 program/kegiatan, yang
dirinci menjadi anggaran pendapatan sebesar Rp2,241 triliun lebih dan
anggaran belanja sebesar Rp2,254 triliun lebih. (antara). http://antaramataram.com/berita/index.php?rubrik=5&id=22764