Langkah
pemerintah Provinsi NTB untuk melakukan penghematan belanja rutin APBD 2015
patut diapresiasi. Angin segar bagi masyarakat NTB. Harapan agar
anggaran daerah lebih banyak dinikmati langsung oleh masyarakat NTB, semoga
terealisasi.
Pemerintah
provinsi NTB berencana melakukan penghematan anggaran rutin hingga 20 persen.
Adapun belanja rutin yang akan dihemat seperti perjalanan dinas, pembelian alat
kantor, belanja hibah, bansos, belanja pemeliharaan hingga belanja operasional
lain pemerintah.
Langkah
tersebut, dengan mengalihkannya ke pelayanan dasar masyarakat seperti pendidikan
dan kesehatan sangatlah tepat. Karena, 5 dari 10 prioritas pembangunan daerah
tahun 2013-2018 adalah terkait peningkatan layanan dasar, yaitu
1) Reformasi
Birokrasi, tata kelola pemerintahan;
2) Kesehatan;
3) Pendidikan;
4)
Kesejahteraan social; dan
5) Lingkungan hidup, perubahan iklim, dan bencana
alam.
Arahkan untuk Peningkatan Kualitas
Layanan Dasar
Dari sisi kebijakan
penganggaran, rencana penghematan dan pengalihan itu pun tepat. Karena, jika melihat
tren belanja layanan dasar Provinsi NTB tiga tahun terakhir (2013-2015)
cenderung terjadi penurunan.
Tahun 2013
alokasi belanja layanan dasar senilai 63.66 persen, sedangkan tahun 2014
terjadi penurunan yaitu 60.24 persen. Tahun 2015 alokasi belanja layanan dasar
meningkat kembali, tapi masih di bawah alokasi tahun 2013, yaitu sekitar 61,57 persen dari proyeksi belanja langsung
pemerintah.
Sementara tren ongkos aparatur dan administrasi pada belanja
layanan dasar tiga tahun terakhir justru cenderung naik. Tahun 2013 dialokasikan sekitar 4, 86 persen dari total belanja layanan dasar. Sedangkan
tahun 2014 naik signifikan
menjadi 7,48 persen, dan pada tahun 2015 hanya beda tipis dengan 2014 yaitu sekitar 7,31 persen.
Dengan upaya
dan ikhtiar pemerintah menghemat belanja rutin dan mengalihkannya untuk layanan
dasar yang kemanfaatannya langsung diterima oleh masyarakat, kita berharap; hak-hak
dasar warga terpenuhi dan persoalan di tengah masyarakat NTB berangsur dapat
diatasi dan terselesaikan.
DOWNLOAD VERSI PDF
DOWNLOAD VERSI PDF