MENGHITUNG PROYEKSI REALISASI APBD

Bagaimana cara menghitung prediksi realisasi APBD? Satu pertanyaan yang selama satu bulan ini banyak ditanyakan oleh Sobat FITRA (sebutan untuk para supporter FITRA NTB).

Menghitung prediksi APBD, baik proyeksi APBD Murni dan Realisasi dapat dihitung dengan mudah, cepat, dan tepat. Dan setiap orang bisa melakukan perhitungan ini. Yang penting rajin atau rutin melakukannya. Hanya menggunakan operasi matematika sederhana: pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (:).

Namun, sebelum melakukan analisis, Sobat terlebih dahulu harus mengumpulkan data-data anggaran dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Jenis data yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan analisis. Dalam merumuskan prediksi realisasi APBD ini, maupun proyeksi APBD Murni,  hanya dibutuhkan data ringkasan realisasi APBD lima tahun terakhir, dengan format sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD atau dokumen Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah.

Untuk mendapatkan dokumen informasi tersebut, Sobat dapat melakukan permohonan informasi kepada Badan Publik yang menguasai dokumen/data/informasi. Dan jika pemerintah daerah terbuka, Sobat dapat temukan di website resmi pemerintah daerah.

Melakukan permohonan informasi ini dapat dilakukan secara resmi kepada Badan Publik, baik persorangan, kelompok, maupun secara kelembagaan dengan surat atau lisan. Permohonan informasi kepada Badan Publik dijamin konstitusi dan Undang-Undang. Jadi, Sobat tak perlu khawatir untuk melakukan permohonan informasi. Siapa pun kita. Apapun profesi kita. (Untuk konsultasi dan pendampingan permohonan informasi, bisa menghubungi kami).

Apa tujuan kita melakukan analisis dan menentukan proyeksi/prediksi? Pertama, melihat gambaran kinerja pengelolaan APBD secara umum. Kedua, menyediakan informasi “tandingan” versi masyarakat untuk menilai rasionalitas, keterukuran, dan ketepatan proyeksi pemerintah; apakah sudah mendekati kondisi yang sebenarnya. Ketiga, mendeteksi potensi praktek mark down pendapatan daerah (menyusun target pendapatan di bawah potensi riil).

Apa manfaat untuk pemerintah daerah? Data proyeksi/prediksi ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah sebagai data pembanding dalam penyusunan proyeksi APBD dan proyeksi arus kas pada akhir tahun anggaran. Sehingga, pemerintah daerah tetap awas dalam mengatur arus kas daerah.

Sobat FITRA, berikut langkah-langkah analisis proyeksi/prediksi APBD (Murni dan Realisasi).
  1. Membuat lembar entry data di sheet Microsoft Office Excel, yang format kolom dan barisnya disesuaikan dengan format ringkasan APBD;
  2. Memasukkan data ke dalam field form entry, lima tahun terakhir;
  3. Menghitung kontribusi masing-masing jenis pendapatan daerah dan alokasi belanja masing-masing jenis belanja daerah;
  4. Menghitung laju pertumbuhan nominal masing-masing jenis pendapatan dan belanja daerah;
  5. a). Untuk menyusun proyeksi “tandingan”, Sobat dapat menyusun proyeksi APBD sesuai tren realisasi lima tahun terakhir berdasarkan informasi sebagaimana yang dihasilkan pada Langkah (3) dan (4) (akan lebih bagus lagi jika disandingkan dengan informasi ekonomi makro). Lalu bandingkan proyeksi yang Sobat hasilkan dengan yang disusun pemerintah daerah; b). Untuk menyusun proyeksi/prediksi realisasi APBD, dibutuhkan data APBD Perubahan tiap tahun, sehingga Sobat bisa mendapatkan gambaran kinerja tren realisasi APBD tahun sebelumnya. Dari tren kinerja realisasi APBD tersebut, Sobat dapat menyusun proyeksi realisasi APBD (termasuk nominal SiLPA tahun berjalan). Proyeksi yang Sobat hasilkan akan mendekati angka sebenarnya, jika didukung juga dengan informasi tren realisasi bulanan.
Mudah, bukan? Jika Sobat telah melalui langkah-langkah di atas dengan benar, maka Sobat akan mendapatkan gambaran tren kinerja pengelolaan APBD secara umum dan mampu menghasilkan kesimpulan proyeksi/prediksi yang mendekati angka yang sesuai dengan angka sebenarnya.

Proyeksi/prediksi yang Sobat hasilkan, sebagaimana semua hasil riset atau analisis, selalu bersifat sementara (tentative) dan memiliki kemungkinan salah. Namun, kemungkinan-kemungkinan ini dapat diminimalisir dengan menyesuaikan metode, instrument, dan ketersediaan informasi pendukung serta keuletan Sobat melakukan analisis.

Menghitung Proyeksi Realisasi APBD Provinsi NTB Tahun 2014

Tabel 1. Tren Realisasi Nominal APBD Provinsi NTB Tahun 2010-2014(P)
Uraian
2010R
2011R
2012R
2013R
2014P
Pendapatan Daerah
    1.272.218.058.844
1.689.351.248.722
2.242.817.184.525
2.380.428.979.081
2.923.616.362.119
Belanja Daerah
    1.275.746.585.399
1.650.601.274.586
2.189.181.696.293
2.375.766.147.388
2.897.422.574.130
Surplus/(Defisit)*
(3.528.526.556)
38.749.974.136 
53.635.488.232
4.662.831.693
26.193.787.989
Penerimaan Pembiayaan
73.514.840.922

17.281.825.713

17.713.024.128

28.129.155.675

13.806.212.011

Pengeluaran Pembiayaan
58.288.151.806

39.000.000.000

44.000.000.000

19.630.000.000

40.000.000.000

Pembiayaan Netto**
15.226.689.116
(21.718.174.287)
(26.286.975.872)
8.499.155.675
(26.193.787.989)
SiLPA Tahun Berjalan***
11.698.162.560

17.031.799.849

27.348.512.360

13.161.987.368

0

*) Surplus/(Defisit): Pendapatan Daerah – Belanja Daerah
**) Pembiayaan Netto: Penerimaan Pembiayaan – Pengeluaran Pembiayaan
***) SiLPA: Surplus/(Defisit) + Pembiayaan Netto

Tabel 2. Tren Kinerja Realisasi APBD (dalam persen)*
Uraian
2010R
2011R
2012R
2013R
2014(Prediksi)
Pendapatan Daerah
92,66
97,21
94,62
91,74
92,71
Belanja Daerah
88,23
94,30
92,59
91,87
90,40
Surplus/(Defisit)





Penerimaan Pembiayaan
69,62
33,61
46,57
100,47
100,00
Pengeluaran Pembiayaan
99,59
100,00
100,00
53,39
88,24
Pembiayaan Netto





SiLPA Tahun Berjalan





  *) Kinerja Realisasi: (Nominal Realisasi/Nominal Perubahan) x 100


Tabel 3. Proyeksi Realisasi APBD Tahun 2014*
Uraian
2014P
Kinerja 2014R (Prediksi)
2014R (Prediksi)
Pendapatan Daerah
2.923.616.362.119
92,71
2.710.484.729.321
Belanja Daerah
2.897.422.574.130
90,40
2.619.270.007.013
Surplus/(Defisit)
26.193.787.989

91.214.722.307
Penerimaan Pembiayaan
13.806.212.011
100,00
13.806.212.011
Pengeluaran Pembiayaan
40.000.000.000
88,24
35.332.000.000

Pembiayaan Netto
(26.193.787.989)

(21.525.787.989)
SiLPA Tahun Berjalan
0

69.688.934.318**
*) Baca juga Serapan APBD Provinsi NTB akan Capai Level Terendah, Selly: SiLPA Tak Bisa Diprediksi , dan Daya Saing Meningkat Tapi Belanja Tersendat
**) Untuk kemudahan penyebutan, angka ini dibulatkan menjadi Rp 70-an miliar.

Nah, kira-kira demikianlah langkah-langkah merumuskan proyeksi realisasi APBD, Sobat. Kita berharap, realisasi APBD Provinsi NTB Tahun 2014 melampaui prediksi di atas. Dan realisasi nominal SiLPA berada di bawah angka prediksi. Semoga.

Salam Transparansi!
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BARIS VIDEO